Usai Menteri Sosial, Rahma Paparkan Kiatnya Berjuang atasi dampak pandemi

 

Tanjungpinang,MetroIndonesia.co.id -Usai Menteri Sosial, Walikota Tanjungpinang Hj. Rahma S.IP memaparkan Kiat Pemko Tanjungpinang Atasi Dampak Pandemi, bersama dengan Bupati Luwu Utara dan Bupati Rote dalam ajang bergengsi diskusi online “DiscusShe 50 Perempuan Berpengaruh dan Perjuangannya Melawan Pandemi” yang digelar secara online oleh Tempo Media, bertepatan dengan puncak peringatan Hari Kartini, Rabu (21/4).

Rahma sebagai pengikut langkah Kartini dimasa kini, merupakan salah satu narasumber yang terpilih menjadi 50 perempuan berpengaruh di Indonsesia versi koran Tempo ini mengatakan, siapa saja kepala daerah yang memimpin di masa pandemi Covid-19 adalah pemimpin yang luar biasa, karena selain dituntut mampu menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan yang berkesinambungan dengan keterbatasan anggaran, dan berbagai macam persoalan dan tuntutan masyarakat dalam keterpurukan ekonomi dimasa pandemi. Tidak jarang para kepala daerah menerima hujatan, bahkan harus berhadapan dengan hukum”, ucapnya di awal diskusi.

Di masa pandemi, Pemko Tanjungpinang telah menerbitkan 7 surat edaran maupun Perwako terkait Covid-19. Juga melakukan berbagai program dan kegiatan yang bersumber dari APBD Kota Tanjungpinang untuk bangkit dari pandemi, diantaranya meningkatkan fasilitas pemulihan usaha ekonomi masyarakat pasca Pandemi Covid-19, Optimalisasi Realisasi Belanja Modal APBD, bantuan Pemerintah Provinsi Kepri dan dana DAK Kota Tanjungpinang sebagai pendongkrak pertumbuhan ekonomi, memaksimalkan potensi pariwisata, kinerja ekspor dan perekonomian di Kota Tanjungpinang. Disamping itu juga meningkatkan investasi swasta dengan menjaga iklim investasi yang kondusif, memperluas cakupan jaring pengaman sosial, dan meningkatkan jangkauan preventif dan promotif kesehatan penanganan pandemi.

Selain itu, penanganan covid-19 melibatkan segala sektor mulai dari kesehatan, jaring pengaman sosial, UMKM, tenaga kerja, pariwisata, investasi, perikanan dan pangan, perdagangan, dan belanja pemerintah. Untuk melindungi kesehatan warganya, Rahma membentuk Posko PPKM di 18 kelurahan, pembagian alat pelindung diri, dan pemberian vaksin untuk berbagai kategori sesuai anjuran pemerintah.

Pada Jaring Pengaman Sosial, Pemko Tanjungpinang melalui Dinas sosial telah mendistribusikan bantuan bahan pangan pokok untuk warga tidak mampu dan terdampak Covid 19 sebanyak 2 tahap.
Tahap I pada bulan April 2020 berjumlah 18.958 paket, senilai 300.000/paket dan Tahap II pada akhir bulan April 2020 berjumlah 35.090 paket. Kemudian Pada bulan Agustus 2020, Pemko Tanjungpinang mengalokasikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat kurang mampu dan terdampak Covid 19 sebanyak 30.528, yang terealisasi sebanyak 28.918 keluarga senilai Rp. 600.000/kk yang disalurkan melalui PT. POS Indonesia. Pada bulan Agustus 2020, Pemwrintah Provinsi Kepri juga memberi bantuan sebanyak 34.000 paket untuk masyarakat tidak mampu dan masyarakat yang terdampak covid – 19.

Terobosan Rahma lainnya ialah menerbitkan kartu pelanggan elpiji subsidi 3kg. “Hal ini sebagai upaya agar penyaluran gas subsidi tepat sasaran kepada yang berhak membeli, menghindari kelangkaan, antrian, juga menerapkan satu harga yaitu Rp. 18.000”, jelasnya.

Selain itu, untuk mendukung pelaku UMKM, Rahma juga melakukan beragam terobosan, yakni Membangkitkan UMKM/IKM melalui bazar juadah, Menyediakan sarana penjualan produk UMKM bekerja sama dengan beberapa swalayan, mengadakan berbagai keterampilan seperti tudong manto, pelatihan berjualan online, serta Pelatihan pemasaran produk mikro. Juga memberikan bantuan fasilitas penerbitan sertifikasi halal, BPOM dan P-IRT produk IKM/UMKM. “Fasilitasi ini sebagai bentuk dukungan pemerintah agar produk yang ditawarkan memiliki nilai jual yang tinggi, dan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang ditawarkan”, tambahnya.

Terbatasnya anggaran APBD Kota Tanjungpinang membuat Pemko Tanjungpinang berfikir bagaimana caranya agar masyarakat yang tidak mampu terus tetap terbantu. Cara yang dilakukan dengan menggunakan zakat penghasilan para ASN Pemko Tanjungpinang kepada yang berhak benerimanya sesuai ketentuan penerima zakat yang dikelola oleh Baznas Kota Tanjungpinang. Jumlah ASN Pemko Tanjungpinang yang ikut zakat sebanyak 1.818 orang dari 3.216 pegawai aktiv. Zakat juga ada yang bersumber dari pimpinan dan anggota DPRD Kota Tanjungpinang, komisaris, direksi dan karyawan BUMD. Hasilnya, total zakat Januari dan Februari 2021 mencapai Rp 773.335. 332, serta infak sebesar Rp 2.500.000. pendistribusian zakat bulan Januari-Februari sebesar Rp. 459.070.947 Bantuan berupa perlengkapan alat rumah tangga untuk pelaku usaha kecil, bedah rumah layak huni, juga bantuan beras untuk masyarakat tidak mampu melalui kegiatan sebutir beras segenggam kasih sayang.

“Pemko tidak tinggal diam, segala usaha, kebijakan, akan terus dilakukan untuk membantu, mendukung, dan mendorong kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Tanjungpinang”, tutup Rahma. (Prokompim Tanjungpinang)

Recommended For You

Avatar

About the Author: metro indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *