Tingkatkan Keimanan di Daerah, Pemprov Kepri Lanjutkan Program Mubaligh Hinterland

(Gubernur Kepri saat memberikan tanggapan)

 

KEPRI, METROINDONESIA.CO.ID – Guna meningkatkan keimanan masyarakat di Daerah, Pemprov Kepri melanjutkan Program Mubaligh Hinterland yang digagas Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

Keputusan diambil Gubernur Ansar disebabkan tingginya permintaan masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir agar program ini kembali dilanjutkan. Selain itu, Gubernur Ansar menilai peningkatan akidah serta keimanan masyarakat tetap menjadi prioritas sebagai bagian dari upaya peningkatan sumber daya masyarakat Kepri yang bertakwa.

“Banyak masukan dari masyarakat dalam setiap kunjungan di daerah terluar yang berharap program ini dilanjutkan pada tahun 2023 ini.  Dan saya sangat sepaham dengan itu,” ungkap Ansar, Selasa (14/2).
Keberadaan da’i masih sangat dibutuhkan oleh warga yang khususnya berada di kawasan pesisir. Oleh sebab itu, saya menerima pendapat dari da’i yang selama ini ditugaskan.

Hal yang mendasar dilanjutkannya program ini karena dalam jangka satu tahun dirasa belum maksimal untuk bisa membentuk pola generasi yang taat.

“Sebagian besar masyarakat di pesisir masih cenderung belum terbiasa dan masih cenderung mengenyampingkan pendidikan, termasuk pendidikan agama. Ini menjadi kekhawatiran bagi kita bersama,” ungkap Ansar.

Dengan pendidikan agama secara berkelanjutan, diharapkan dapat merubah pemahaman masyarakat di pesisir.

Selain itu, keputusan dilanjutkannya Mubaligh Hinterland, atas tingginya permintaan masyarakat pesisir agar program ini dilanjutkan.

“Mereka mengaku senang. Saya memaklumi karena dari beberapa lokasi sasaran beberapa di antaranya ada yang sudah lama tidak memiliki orang, khusus mengajarkan agama,” sambung Ansar.

Di tahun 2023 ini, Pemprov Kepri melalui Biro Kesra sedang mematangkan program ini. Baik dari sisi jumlah mubaligh, termasuk daerah sebarannya.

Tahun 2022, dalam Program Mubaligh Hinterland, Pemprov Kepri telah menempatkan 50 orang da’i. Total anggaran yang disediakan untuk program ini sebesar Rp2,5 miliar atau masing-masing da’i menerima insentif sebesar Rp4 juta per bulannya.

Tahun yang sama, Pemprov Kepri juga mengalokasikan dana melalui anggaran Biro Kesra senilai Rp 8 miliar. Dana tersebut sebagai insentif kepada 8000 mubaligh di seluruh kabupaten/kota.

Recommended For You

Avatar

About the Author: metro indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *