Penurunan Luas Tanaman Perkebunan Kelapa di Natuna Mengkhawatirkan

(Komoditi kelapa di Natuna semakin mengawatirkan)

 

Natuna, metroindonesia.co.id – Kabupaten Natuna memiliki kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan dan migas yang sangat luar biasa. Sebagai daerah kepulauan di perbatasan Indonesia, Natuna juga memiliki potensi menjanjikan di darat, khususnya dalam perkebunan kelapa. Kelapa telah lama menjadi komoditi unggulan memberi penghidupan bagi masyarakat, selain menjadi nelayan.

Sayangnya, data menunjukkan tren mengkhawatirkan terkait luas tanaman perkebunan kelapa di Natuna. Menurut Fungsional Pranata Komputer Badan Pusat Statistik (BPS) Natuna, Muhammad Andreas, pada tahun 2021, luas tanaman perkebunan kelapa mencapai 11.409 hektar. Sayangnya, pada tahun 2022, luas tanaman ini mengalami penurunan signifikan menjadi 9.716 hektar.

Hal tersebut disampaikan Andreas saat dikonfirmasi wartawan lewat telepon selulernya Kamis,26/10/2023. Ia menjelaskan bahwa sebelum data ini dirilis ke Natuna dalam bentuk statistik resmi, pihak BPS telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan akurasi data tersebut.

Namun faktor yang menyebabkan penurunan luas tanaman perkebunan kelapa ini belum dapat dipastikan. Andreas mendorong untuk menghubungi dinas pertanian guna mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mungkin memengaruhi perkebunan kelapa di Natuna.

Selain kelapa, data menunjukkan bahwa luas tanaman perkebunan cengkeh juga mengalami penurunan dari 7.742 hektar pada tahun 2021 menjadi 6.797 hektar pada tahun 2022. Di sisi lain, luas tanaman sagu justru mengalami peningkatan signifikan, dari hanya 10 hektar pada tahun 2021 menjadi 111.5 hektar pada tahun 2022.

Hingga saat berita ini diterbitkan, media ini belum berhasil mengkonfirmasi Dinas Pertanian Kabupaten Natuna, sehingga faktor-faktor yang memengaruhi perubahan luas tanaman perkebunan di daerah ini masih perlu dipelajari lebih lanjut. Penurunan luas tanaman kelapa dan cengkeh adalah hal yang patut diperhatikan, mengingat perkebunan ini merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak masyarakat di Natuna.(mam)

Editor: Soleh

Recommended For You

Avatar

About the Author: metro indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *