
Natuna, metroindonesia.co.id – Seluruh jajaran TNI AU melaksanakan upacara bendera setengah tiang selama 3 hari berturut-turut.
Hal tersebut dilakukan guna mengenang tragedi memilukan terjadinya kecelakaan pesawat EMB-314 Super Tucano TT-3103 dan TT-3111 selama misi penerbangan di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, mengakibatkan gugurnya prajurit-prajurit terbaik TNI AU.
Demikian disampaikan Danlanud RSA saat memimpin upacara bendera 17-an, di Main Apron Base Ops Lanud RSA, Provinsi Kepulauan Riau.
Upacara bendera setengah tiang ini dilaksanakan sesuai dengan telegram Kepala Staf Angkatan Udara Nomor T/102/2023, guna menciptakan momen penghormatan secara nasional di tubuh TNI AU.
Upacara berlangsung khidmat dihadiri oleh seluruh prajurit TNI AU Natuna yang dipimpin oleh Komandan Lanud Raden Sadjad (Danlanud RSA) Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han., sebagai Inspektur Upacara (Irup).
Pada kesempatan tersebut, Danlanud RSA membacakan amanat Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan, S. E., M. M., yang menekankan pentingnya TNI tetap menjadi alat negara yang profesional dan netral. TNI tidak boleh terlibat dalam politik praktis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam amanatnya, Kasum TNI juga menegaskan bahwa TNI harus memusatkan perhatian pada tugas pokoknya, yakni menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa serta tumpah darah Indonesia. Momen ini menjadi panggilan untuk terus menghormati pengabdian para prajurit yang telah gugur, sambil menggelorakan semangat dan komitmen untuk menjaga keutuhan dan keselamatan bangsa.(mam)
Editor: Soleh