
Natuna, metroindonesia.co.id – Sekretaris Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko, sekaligus Ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, mengaku jika penambahan jumlah pengungsi dari hari ke hari diakibatkan adanya sejumlah retakan disejum retakan tanah disejumlah gunung Serasan.
Hal itu disampaikan Boy usai menerima bantuan kemanusiaan dari Kajari Natuna di depan kantor BPBD Natuna yang berada di areal Mesjid Agung Natuna Gerbang Utaraku, Senin,13/03/2023.
Dikatakannya berdasarkan kajian dari BMKG dan ahli geolagi, terdapat 5 titik rawan bencana longsor, masuk zona merah. Akibatnya, masyarakat yang terdampak dititik rawan tersebut mengungsi.
” Hasil kajian dari BMKG dan ahli geologi dipetakan 5 titik rawan bahaya longsor, sehingga masyarakat berbondong- bondong untuk mengungsi,” ucapnya.
Tadi malam, sebahagian besar pengungsi ada yang berangkat ke Kota Ranai, ibu kota Kabupaten Natuna memakai KM Bukit Raya. Mereka ingin menenangkan pikiran dirumah saudaranya, paskah banjir dan tanah longsor terjadi.
Untuk bantuan bagi mereka yang datang ke Ranai masih menunggu kordinasi terkait penanganannya, sambil menunggu mereka sampai di Natuna.(Mam)
Redaktur: Soleh