Natuna, metroindonedoa.co.id – Turunnya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)Natuna ternyata berdampak luas bagi masyarakat. Salah satunya kepada mahasiswa yang sedang melanjutkan studinya di perguruan tinggi.
Pasalnya sejak APBD anjlok, sudah 3 tahun berturut turut beasiswa mahasiswa tidak dianggarkan oleh pemerintah lewat Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna.
“Pemerintahan kabupaten Natuna terpaksa menghentikan alokasi anggaran beasiswa bagi anak daerah yang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta, karena ketidakmampuan anggaran,” ujar Kadis pendidikan Natuna Indra Joni, saat dikonfirmasi beberapa wartawan pekan lalu. Terakhir kita anggarkan tahun 2019 jumlahnya pun sudah jauh berkurang.
” Benar, sejak tahun 2020 sampai sekarang, beasiswa untuk mahasiswa Natuna tidak pernah lagi dianggarkan oleh pemerintah daerah,” tambahnya.
Kendati demikian, pemerintah daerah terus berusaha mencari solusi agar SDM anak Natuna dapat ditingkatkan.
Berkat kegigihan pemerintah, beberapa perguruan tinggi berhasil di lobi agar siswa Natuna dapat kuliah gratis.
Terbukti untuk tahun ini saja, puluhan beasiswa gratis dari berbagai perguruan didapat pemerintah daerah.” Semoga tahun depan semakin banyak lagi,” ujarnya.
Sebelumnya Bupati Natuna Wan Siswandi di Pantai Piwang dengan lantang mengatakan pemerintahannya telah berhasil melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi. Adapun yang sedang kami jajaki untuk tahun 2025 adalah Sekolah Tinggi Administrasi Negara STAN .
“ Kita sedang menjajaki kerja ama dengan STAN, Kemenkuham, dan Kementerian Perhubungan, salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan SDM di masa depan,” kata Siswandi.
Sedangkan tahun 2023, pihaknya sudah melakukan MoU dengan beberapa perguruan tinggi, jika ditotal anggarannya mencapai 30 Miliar Rupiah, dan itu murni tanpa Anggaran APBD Natuna.
Pemberian beasiswa sudah berjalan adalah, Politeknik Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan di Kampus Polteknaker, Ciracas, Jakarta Timur, Beasiswa Sobat Bumi Natuna S1 Universitas Pertamina, Beasiswa Kuliah di Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu.(mam)
Editor: Soleh
